20 August 2021

Bagaimana Masa Depan Afganistan di Tangan Taliban?

Afganistan! Saat ini semua mata tertuju pada negara terbesar ke-41 dunia dengan jumlah penduduk 32 juta ini! Negara yang terbentang di Asia selatan dan Asia tengah ini kembali dirundung tragedi setelah 19 tahun warganya sedikit menghirup udara kebebasan di bawah pemerintah demokrasi yang dibentuk amerika serikat dan sekutunya. Keputusan Penguasa Amerika untuk menarik mundur pasukannya membuat Taliban, kelompok ultra-konservatif, yang dulu pernah berkuasa dan sempat ditumbangkan Amerika dalam pencarian Osama Bin Laden paska tragedi 11 September, kini Taliban kembali menguasai Afganistan hanya dalam hitungan minggu.

Drama kehidupan pun berputar! Di berbagai media tersebar video-video dimana Ratusan ribu orang melarikan diri ingin keluar dari negara tersebut. Mereka bergelantungan di badan pesawat hingga dikabarkan ada yang jatuh. Di sebuah pesawat kargo Amerika juga digambarkan ratusan orang memenuhi pesawat tersebut sampai jauh melebihi kapasitas muatan yang ada. Panik, takut, tidak pasti. Rakyat Afganistan seperti anak ayam yang tak punya induk sebab sebelum tentara Taliban menguasai Kota Kabul, presiden mereka Ashraf Ghani sudah melarikan terlebih dahulu ke Uni Emirat Arab dengan alasan untuk menghindari pertumpahan darah.

Politik Taliban yang terkenal sangat ultra-konservatif dimana mereka tidak setuju dengan peran perempuan dan tidak menghendaki perempuan memiliki aktivitas di luar serta mendapatkan pendidikan membuat banyak perempuan afganistan hari-hari ini seperti mimpi buruk, tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kehidupan mereka. Belum lagi pengalaman saat Taliban berkuasa dengan tangan besi menegakkan hukum dengan penafsiran sewenang-wenang akan kebenaran / membuat warga Afganistan saat ini diliputi suasana penuh ketidakpastian.

Penarikan mundur tentara Amerika dari negeri Afganistan dikecam banyak pihak jika pada akhirnya demokrasi yang hendak di bangun di Afganistan hancur begitu saja dalam hitungan hari. Padahal Amerika telah menghabiskan lebih dari 2 triliun dollar untuk perang ini. AS telah kehilangan nyawa ribuan pasukannya sendiri dan menyaksikan kematian puluhan ribu warga Afganistan—tentara dan warga sipil. Menurut Cost of War Project, ada 71.344 warga sipil; 78.314 militer dan polisi Afganistan; dan 84.191 pejuang oposisi tewas selama konflik. Angka ini tidak termasuk kematian yang disebabkan oleh penyakit, hilangnya akses ke bahan pangan, air, infrastruktur, dan atau akibat tidak langsung lainnya dari perang.

Namun hari-hari ini dunia dikejutkan juga oleh berbagai Pernyataan dari Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam konferensi Pers yang memberi janji akan adanya perubahan kebijakan penguasa Taliban. Dalam statement-statement mereka terlihat nada moderasi dan berusaha untuk menarik simpati masyarakat luas bahwa Taliban kali ini berbeda. Zabihullah Mujahid mengatakan Taliban akan melindungi hak perempuan. Mereka malah mengundang perempuan untuk bisa bergabung dalam pemerintahannya. Sebuah pernyataan yang sangat kontras dengan apa yang pernah mereka lakukan selama ini kepada kaum perempuan Afganistan. Taliban juga berjanji akan memberikan amnesti atau pengampunan kepada sebagian besar rakyat yang selama ini bekerja membantu Amerika dalam perang tersebut. Mereka juga berjanji akan menjamin kebebasan pers di negeri tersebut. Pernyataan Taliban ini mengundang tanda tanya, apa yang terjadi dengan mereka? Benarkah Taliban sudah berubah? Beberapa pakar melihat di tubuh Taliban sendiri ada banyak faksi, dari yang faksi moderat sampai faksi radikal. Lantas bagaimana nasib Afganistan di Tangan Taliban? Bagaimana nasib jutaan rakyat Afganistan yang sedang menunggu dalam kecemasan dan ketidakpastian akan negeri mereka yang selalu dilanda konflik?

Selengkapnya Anda dapat dengarkan di Soundcloud Heartline Network:

Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: