27 August 2021

Kadiskominfo Kaltim: Pemindahan Ibu Kota Negara: Jangankan Terjadi. Baru Rencana Saja, Kami Sudah Bangga!

Kunjungan Presiden Jokowi ke Provinsi Kalimantan Timur dan disertai juga kunjungan Beliau ke sodetan pembangunan Ibu Kota Negara yang baru, memantik diskusi kembali akan rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke provinsi yang terkenal dengan nama Benua Etam ini. Apalagi dipicu juga wacana hangat oleh Pidato Presiden Joe Biden beberapa waktu lalu yang menyentil prediksi tenggelamnya Jakarta dalam 10 tahun ke depan.

Program Radio Talkshow Heartline Coffee Morning, pada Kamis (26/8) mengangkat isu “Setujukah Anda perpindahan Ibu Kota Baru?” Dipandu oleh Jose dan Riama, program ini menghadirkan narasumber, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kalimantan Timur, Bapak H.M faizal, S.Sos., M.Si. Apa tanggapan beliau terkait rencana ini?

Pasti kita banggalah. Semua pasti bangga soal ini. Kami, jangankan terjadi, baru rencana saja, wah luar biasa tuh responnya.” Ungkap Faizal melalui sambungan telpon.

Kegembiraan warga Kalimantan Timur dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara tentu wajar, mengingat selama ini wilayah timur Indonesia masih minim perhatian dalam hal pembangunan. Dengan adanya pemindahan pusat pemerintahan ini, harapan semua pihak, ada pemerataan pembangunan sesuai dengan prinsip keadilan sosial.

Menyambut hadirnya Ibu Kota Negara yang baru, pembangunan Infrastruktur pun mulai digalakkan di provinsi ini. Presiden Jokowi kemarin juga sempat meresmikan jalan tol pertama di Kalimantan, yang menghubungkan Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Kehadiran Presiden Jokowi di Balikpapan dan Samarinda, membawa kegembiraan bagi masyarakat di sana.

Tapi kita gembira ya. Ada hal-hal kecil dengan kehadiran Pak jokowi. Kemarin rencana hanya ke Balikpapan saja, tapi tiba-tiba di last minute beliau berkunjung ke Samarinda juga.” Ungkap Faizal.

Beliau juga memonitor vaksinasi massal. Kita senang juga beliau datang. Bisa berdialog. Bisa melihatlah. Bahwa pada saat kemarin itu kita vaksinani massal di 10 kabupaten kota, ada sekitar 24 ribuan target kita di satu hari. Dan Bapak Jokowi memonitornya via virtual zoom di Samarinda. Itu menyentuhlah. Ada perhatian. Karena selama ini, wah, Kaltim masuk PPKM Darurat, PPKM level 4, tapi vaksinnya dikasih sedikit-sedikit. Katanya tertinggi di luar Jawa Bali, tapi dikasih vaksin sedikit-sedikit. Kita paham, karena memang Indonesia secara umum vaksinasinya belum full. Dari produsen masuknya ke Indonesia belum full. Jakarta harus membagikannya ke 34 provinsi dan bagi lagi ke 500-an kota. Kita paham itu. Tapi minimal karena ini status darurat, harus ada prioritas. Tapi kita udah bagus ini. Kita sudah melandai. Dari 10 kabupaten kota yang masuk PPKM level 4 ini, sekarang sudah berkurang, sisa 5.”

Seorang penulis, Buckminster Fuller pernah mengatakan, “You never change things by fighting the existing reality.To change something, build a new model that makes the existing model obsolete.” Anda tidak pernah akan bisa merubah sesuatu dengan melawan realitas yang ada. Untuk mengubah sesuatu, Anda harus membangun sebuah model baru yang membuat apa yang sudah ada menjadi usang. Pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Pulau Seribu Sungai ini, semoga menginspirasi pembangunan-pembangunan kota lainnya untuk mencapai visi Indonesia yang tangguh dan terus bertumbuh. (JM)

[soundcloud id=’1112921548′ artwork=’true’ mini=’false’]

Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: