Membangun Keluarga Bahagia
Keluarga modern seringkali dihadapkan pada tantangan kompleks yang muncul dari perubahan sosial, ekonomi, dan budaya. Di antara tantangan-tantangan tersebut, konsumerisme tinggi, kesibukan kerja suami istri, dan pendidikan anak yang terbengkalai menjadi perhatian utama bagi banyak keluarga. Dalam Program Sketsa Keluarga Indonesia kali ini, kami menggali lebih dalam tentang tantangan-tantangan ini dan mencari solusi untuk mengelolanya.
- Konsumerisme Tinggi: Mengendalikan Dorongan konsumtif
Konsumerisme yang tinggi merupakan fenomena yang muncul akibat budaya yang mendorong individu untuk terus-menerus mengonsumsi barang dan jasa sebagai penanda status sosial atau kebahagiaan. Dalam keluarga, konsumerisme tinggi dapat menyebabkan stres finansial, ketidakpuasan, dan ketidakseimbangan dalam prioritas kehidupan
Baca juga: Uang Jadi Sumber Kebahagiaan Keluarga Saat Ini?
- Kesibukan Kerja Suami dan Istri: Menemukan Keseimbangan Antara Karier dan Keluarga
Di era modern, banyak wanita yang aktif di dunia kerja, yang kadang-kadang menyebabkan kesibukan yang tinggi. Kesibukan ini dapat menimbulkan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara karier dan peran sebagai ibu dan istri
- Pendidikan Anak yang Terbengkalai: Investasi Waktu dan Perhatian
Pendidikan anak membutuhkan investasi waktu dan perhatian yang cukup dari orang tua. Kesibukan kerja dan tekanan lainnya dapat membuat pendidikan anak menjadi terbengkalai, berpotensi menghambat perkembangan mereka secara optimal
Selengkapnya bagaimana bisa terus membangun keluarga yang kuat dan Tips-tips didalamnya, bisa anda saksikan di Program Sketsa Keluarga Indonesia dengan Tema Membangun Keluarga Bahagia melalui Youtube Channel Heartline Network , dan anda juga dan bisa mengirimkan Komentar dan Saran di Nomor WA 08192691000 dan ketik 5 untuk Yayasan Yaski.
Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: