05 February 2024

Mengenai Distribusi Dokter-Nakes, Ini Gagasan Para Capres – Cawapres

Salah satu isu kesehatan yang diperhatikan para calon presiden dan calon wakil presiden 2024 adalah pemerataan dan distribusi tenaga kesehatan di tengah akses masyarakat ke fasilitas kesehatan, masih jauh dari kata ideal.

Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan hal ini berkaitan dengan minimnya dokter spesialis di Tanah Air, yakni baru 0,28 per seribu penduduk. Sementara kebutuhan minimal menurut WHO adalah satu per seribu penduduk. Saat ini baru ada 51.949 dokter spesialis. Artinya, kekurangan tenaga dokter di Indonesia relatif tinggi, di angka 31.481 untuk bisa melayani 277 juta penduduk Indonesia. Sementara proyeksi pemerintah yang sempat diutarakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, butuh waktu sekitar lebih dari 10 tahun untuk mencukupi kekurangan tersebut dengan sistem yang sudah ada sebelumnya.

Maka dari itu, pemerintah mengesahkan Undang Undang Kesehatan No.17 Tahun 2023, yang termasuk menyederhanakan aturan izin praktik hingga memperbanyak perlibatan RS sebagai ‘rumah’ pendidikan untuk para calon dokter spesialis.

Sejumlah paslon menilai jumlah tenaga kesehatan dan tenaga dokter di Indonesia juga masih mendominasi pulau Jawa. Strategi mereka mengatasi polemik tersebut adalah seperti berikut:

Paslon nomor 1 (Anies – Muhaimin) mengupayakan untuk distribusi nakes dengan membuat kebijakan program tata kelola tenaga kesehatan. Mengedepankan perbaikan di fasilitas kesehatan daerah terpencil, terutama ketersediaan tenaga kesehatan dan tenaga medis di setiap faskes. Terutama pada faskes puskesmas di kawasan pesisir kepulauan, wilayah terpencil, pedalaman. Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar juga disebut akan memperhatikan kesejahteraan nakes yang bertugas di wilayah tersebut dengan memberikan tunjangan khusus.

Paslon nomor 1 juga berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan nakes dengan perlindungan dari kekerasan serta perlindungan hukum selama menjalani tugas profesinya. Pihaknya memastikan tidak hanya akan berorientasi di percepatan kebutuhan nakes, tetapi dalam aspek sustainabilitas tenaga medis dan tenaga kesehatan di Tanah Air.

Gagasan (Prabowo – Gibran)

Paslon nomor 2 belum mengutarakan visi-misi terkait pemerataan nakes dan distribusi. Namun, satu hal yang berkaitan dengan fasilitas kesehatan adalah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjanjikan skrining atau tes kesehatan gratis bagi berbagai penyakit termasuk tuberkulosis.

Pihaknya akan melanjutkan layanan BPJS Kesehatan dengan meningkatkan penyediaan obat yang bisa tercover.

Memperkuat sistem jaminan kesehatan nasional, menambahkan kartu anak sehat yang dimasukan dalam program perlindungan sosial dan kesehatan sebagai penanganan stunting.

Gagasan (Ganjar – Mahfud)

Pemenuhan sumber daya manusia menurut paslon nomor 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bisa efektif dengan Program Satu Desa, Satu Faskes, dan Satu Nakes. Langkah ini dinilai memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan, terutama di wilayah terpencil.

Setiap desa dipastikan memiliki satu fasilitas kesehatan dan satu tenaga kesehatan agar bisa berjalan dengan optimal, sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan transportasi lebih untuk mengakses faskes di luar desa. Perbaikan terkait akses layanan kesehatan juga diupayakan paslon nomor 3 dengan memudahkan syarat administrasi akses fasilitas kesehatan, dipermudah hanya dengan membawa 1 NIK.

1 NIK untuk semua proses pelayanan hak asasi manusia, hak sosial budaya, pendidikan, termasuk kesehatan.

 

Source: detik.com

Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: