Sketsa Keluarga Indonesia: Bercerai Menikah Lagi
“Kamu mau minta maaf atau cerai?” Sebuah kalimat yang jarang, kadang kala terucap, atau bahkan sering kita dengar dari pasangan. Namun, apakah pilihan itu harus ada di antara sebuah kehidupan yang sudah dipersatukan di atas agama dan hukum? Haruskah seorang istri mendengar pilihan tersebut dari pasangannya?
Al, seorang kepala keluarga yang menganggap enteng sebuah pernikahan. Ia terlahir dari keluarga baik-baik, namun memilih untuk masuk dan hidup dalam gemerlapnya dunia hiburan serta menggunakan obat-obatan terlarang selama masa mudanya. Tindakan yang dapat menyenangkan hasrat duniawinya tapi membawa dampak negatif dalam hidupnya. Kian hari dirinya menjadi makin rusak, hidup makin berantakan, dan pernikahannya perlahan lahan juga menuju kehancuran.
Walaupun tidak pernah melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga, namun gaya hidupnya yang berantakan membawa pernikahan mereka ke sebuah perceraian yang membuat Al hanya memiliki satu kali kesempatan dalam sebulan untuk bertemu dengan kedua anaknya. Terkadang selama tiga bulan yang membuat ia harus menahan rasa rindunya. Al Tidak dapat memberikan rasa aman dan saat anaknya berkata takut masuk ke sekolah baru, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sang anak makin membuat hatinya semakin sakit setelah ia bercerai.
Namun, kehidupan yang berantakan itu mulai menemui sebuah titik terang. Bermula dari seorang teman yang mengajaknya datang ke rumah ibadah untuk mendekat kepada Tuhan, yang menjadikan Al memilih untuk bertobat dari semua kelalaiannya dan kemudian kehidupannya perlahan lahan mulai dipulihkan.
Apakah pernikahan yang sudah gagal dapat dipulihkan kembali? Atau Al malah mengenal dan mencintai pribadi yang lain?
Heartliner dapat menyimak kisah Al dari Radio Heartline 100.6 FM Tangerang di video ini:
#pernikahan #perceraian #sketsakeluarga
-Kezya-
Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: