Squall Line Penyebab Banjir di Semarang? Ini Penjelasannya
Belakangan ini beberapa wilayah di Semarang terendam banjir yang disinyalir penyebabnya berawal dari squall line. Lantas apa itu squall line?
Merujuk dari postingan Erma Yulihastin selaku pakar Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui akun X (sebelumnya Twitter) pribadinya, dirinya menjelaskan bahwa hujan persisten yang terjadi di Semarang dipicu oleh squall line.
Baca juga: Respons Banjir Di Kalsel, Presiden Jokowi: Selesaikan Perbaikan Infrastruktur Dalam 3-4 Hari!
“Efek pergerakan bibit siklon 18S dari barat ke timur (selatan Jatim) menyebabkan hujan deras persisten di Jawa (Demak, Kudus, Pati, Semarang), Madura, dan Kupang. Hujan yang persisten dipicu oleh squall line efek dari vorteks. Semarang dan Kupang waspada.” sebut Erma pada 13 Maret 2024, dikutip detikJateng, Kamis (15/3/2024).
Istilah squall line pun sontak menjadi perhatian tersendiri, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Disebut sebagai salah satu penyebab banjir di Semarang, sebenarnya seperti apa itu squall line?
Apa Itu Squall Line?
Mengutip dari laman resmi BRIN, Erma menjelaskan tentang pengertian dari squall line. Fenomena squall line atau disebut juga sebagai squall line storm adalah sistem badai yang terbentuk dari pertumbuhan awan secara horizontal.
Bukan hanya itu, squall line juga menyebabkan awal terbentuk secara memanjang pada lapisan atas dari awan atau anvil. Squall line juga dapat terbentuk dari beberapa sel hujan yang bergabung dan membentuk garis.
Fenomena squall line di Semarang yang terjadi baru-baru ini bukanlah yang pertama kalinya hadir di Indonesia. Merujuk dari laman yang sama, disampaikan bahwa squall line pernah terjadi di tahun 2020 silam. Bahkan squall line yang terjadi di tahun tersebut memiliki siklus hidup panjang yaitu lebih dari 24 jam.
Lebih lanjut dijelaskan dalam jurnal bertajuk ‘Identifikasi Fenomena Squall Line Menggunakan Radar Cuaca EEC Pontianak (Studi Kasus Tanggal 5-6 Mei 2019)’ karya I Made Kembar Tirtanegara, dkk., dijelaskan juga mengenai apa itu squall line.
Berdasarkan jurnal tersebut disampaikan bahwa squall line merupakan fenomena Mesoscale Convective System (MCS) yang berbentuk linier dengan panjang lebih dari 250 km. Fenomena squall line cukup jarang terjadi di Indonesia. Kehadiran fenomena ini dapat dideteksi dengan menggunakan radar cuaca.
Mengapa Squall Line Bisa Muncul di Indonesia?
Masih merujuk dari jurnal sebelumnya, dijelaskan bahwa Indonesia yang termasuk dalam kategori wilayah tropis menjadi salah satu alasan mengapa squall line bisa muncul di Indonesia. Indonesia yang termasuk wilayah tropis dikenal memiliki karakteristik cuaca yang unik apabila dibandingkan dengan cuaca di wilayah lainnya, seperti wilayah sekitar subtropis maupun kutub.
Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem!
Fenomena squall line sebenarnya menarik untuk diamati karena dapat menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang apabila melampaui batas normal. Bukan hanya itu, squall line juga terdiri dari deretan awal kumulonimbus yang terbentuk di tepi wilayah downdraft yang luas.
Demikian tadi penjelasan sekilas mengenai squall line yang disebut sebagai penyebab banjir di Semarang. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Heartliners!
Source: detik.com
Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: