25 May 2021

Tips Menolong Anak Atasi Frustrasi

Di antara beberapa respon terhadap stres, frustrasi merupakan respon yang sifatnya spesifik dan secara umum dapat terjadi di semua usia. Pada anak-anak, sangat mudah dipicu ketika anak memasuki masa mempelajari sesuatu yang baru. Dalam masa tersebut, tidak jarang mereka mencapai titik sudah tidak optimis bisa melakukannya atau merasa tidak mampu mencapainya. Frustrasi berbeda dengan depresi. Frustrasi termasuk ke dalam salah satu gejala depresi.

Frustrasi tidak memiliki gejala-gejala klinis secara psikologis. Kondisi frustrasi muncul saat manusia merasa terganggu secara intens karena menghadapi sesuatu yang menurutnya tidak akan berhasil. Bagian otak manusia yang berguna untuk mengelola emosi berkembang secara utuh di usia minimal 18 tahun (urutan paling akhir dibandingkan bagian otak lainnya). Bagian otak tersebut bernama prefrontal cortex yang juga merupakan pusat berpikir logis, perencanaan dan pembuat keputusan.

Agar orang tua dapat mengondisikan emosi anak, khususnya frustrasi, maka orang tua harus paham frustration tolerance dan environmental triggers dalam melakukan emotion coaching terhadap si anak. Orang tua dituntut untuk terus berempati terhadap emosi-emosi anak yang merujuk pada frustrasi, agar dapat menerapkan treatment yang tepat. Sangat tidak dianjurkan untuk langsung menerapkan treatment kepada anak yang tengah frustrasi.

Karena begitu pentingnya peran orang tua dalam menolong anak mengatasi frustrasi, maka jangan lewatkan tips dan triknya di video berikut, ya! [JAW_HL]

Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: