26 August 2021

Tumbangnya Para Disruptor!

Anda mungkin pernah mendengar istilah VUCA. Istilah ini sering kita dengar dalam beberapa tahun terakhir ini. VUCA adalah kepanjangan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity. Volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas dan ambiguitas. Istilah VUCA muncul dalam teori kepemimpinan Warren Bennis dan Burt Nanus pada tahun 1987, yang kemudian digunakan dalam pelatihan kepemimpinan militer di US Army War College untuk menggambarkan situasi politik-keamanan yang berubah cepat di era 1990-an, dari keruntuhan Soviet hingga Perang Teluk.

Kini VUCA banyak dipakai dalam perbincangan dunia bisnis. Dan VUCA memang bukanlah situasi yang baru bagi dunia bisnis. Sebelum pandemi, para pemimpin organisasi sudah menghadapi lingkungan yang terus berubah dan sulit diprediksi. Namun, krisis COVID-19 membuat intensitas VUCA semakin kuat.

Para eksekutif di perusahaan tidak hanya menghadapi era disrupsi digital yang mengguncang struktur pasar dan menumbangkan industri lama, tetapi juga wabah penyakit yang telah membunuh jutaan orang dan menyeret negara-negara ke dalam jurang resesi. Kini, masa depan bisnis semakin tidak pasti.

Volatility. Dunia berubah cepat, bergejolak, tidak stabil, dan tak terduga. Tidak ada yang dapat memprediksi bahwa 2020 akan menjadi tahun paling buruk bagi hampir semua sektor usaha di dunia.

Uncertainty. Masa depan penuh dengan ketidakpastian. Sejarah dan pengalaman masa lalu tidak lagi relevan memprediksi probabilitas dan sesuatu yang akan terjadi.

Complexity. Dunia modern lebih kompleks dari sebelumnya. Masalah dan akibat lebih berlapis, berjalin berkelindan, dan saling memengaruhi. Situasi eksternal yang dihadapi para pemimpin bisnis semakin rumit.

Ambiguity. Lingkungan bisnis semakin membingungkan, tidak jelas, dan sulit dipahami. Setiap situasi dapat menimbulkan banyak penafsiran dan persepsi.

VUCA adalah tantangan yang harus dihadapi setiap pemimpin organisasi, yang menyangkut disrupsi, pergeseran pasar, perubahan perilaku konsumen, serta persaingan bisnis yang semakin ketat.

Kepemimpinan tradisional sudah ketinggalan zaman, terlalu lamban, dan tidak efektif untuk lingkungan yang bergejolak dan terus berubah. Karena itu, para pemimpin organisasi memerlukan model kepemimpinan baru yang gesit untuk menghadapi empat ancaman VUCA tersebut.

 

Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: