23 October 2025

Makan Sehat atau Makan Cemas?

Radio Lampung Heartline FM – “Dulu, makan sehat itu artinya nggak jajan sembarangan. Sekarang? Kalau belum makan quinoa sambil yoga di bawah sinar matahari jam 6 pagi, katanya belum mindful.”

Selamat datang di era di mana makan bukan cuma soal kenyang, tapi juga soal citra, algoritma, dan kadang… kecemasan eksistensial. Kita hidup di zaman di mana orang lebih takut makan nasi putih daripada kehilangan kartu ATM.

Tren makan sehat kini tak hanya soal nutrisi, tapi juga soal tekanan sosial dan kecemasan pribadi. Di balik smoothie hijau dan salad quinoa, ada pertanyaan besar: apakah kita benar-benar sehat, atau hanya takut terlihat tidak sehat?**

Di era Instagram dan TikTok, makan sehat telah berubah dari kebutuhan menjadi gaya hidup yang penuh tuntutan. Kita tidak lagi sekadar makan untuk hidup, tapi hidup untuk makan yang “benar” atau setidaknya terlihat benar. 

  1. Salad, Smoothie, dan Stres
    Menurut penelitian dari Harvard Health dan BetterHelp, pola makan sehat memang bisa meningkatkan suasana hati dan fungsi otak. Tapi ketika makanan sehat jadi obsesi, muncullah fenomena *orthorexia nervosa* kecemasan berlebihan terhadap makanan yang dianggap “tidak sehat”.
    Dulu, makan sehat itu sederhana: sayur asem, tempe, nasi hangat. Sekarang? Harus ada kale, chia seed, dan air detox yang rasanya seperti penyesalan.
    Orang rela bayar Rp200.000 untuk salad yang isinya cuma daun-daunan dan harapan.
    Sehat itu bukan soal menghindari semua yang digoreng, tapi soal tahu kapan harus menikmati hidup tanpa rasa bersalah.
    Jangan sampai kamu makan demi validasi, tapi lupa validasi rasa bahagia di lidahmu sendiri.
  1. Makan Demi Konten
    Banyak orang kini makan demi konten, bukan demi kenyamanan. Foto makanan harus estetik, warna-warni, dan tentu saja “clean.” Tapi di balik itu, ada yang diam-diam lapar karena takut kalori.
    Makan sekarang harus Instagrammable. Kalau warna makanannya nggak matching sama filter, langsung dianggap “tidak sehat.
    ”Jangan biarkan algoritma menentukan apa yang masuk ke perutmu. Tubuhmu bukan feed sosial media. 
  1. Nutrisi dan Mental: Hubungan yang Terlupakan
    Studi dari Universitas Airlangga menunjukkan bahwa kekurangan zat gizi seperti omega-3, vitamin B, dan magnesium bisa memperburuk kondisi mental. Ironisnya, banyak orang yang terlalu fokus pada “diet bersih” justru mengabaikan keseimbangan nutrisi.
    Jangan cuma makan yang “baik,” makanlah yang “cukup.” Karena otak juga butuh lemak, bukan hanya afirmasi. Kamu bisa makan salad tiap hari, tapi kalau stres karena takut makan gorengan, itu bukan sehatitu cemas.
    Sehat itu bukan soal menghindari semua yang enak, tapi tahu kapan harus menikmati tanpa rasa bersalah.
    Kesehatan mental juga butuh asupan: tertawa, ngobrol, dan sesekali martabak manis.
  1. Cheat Day atau Cheat Diri?
    Konsep “cheat day” sering jadi pelarian. Tapi kalau setiap hari kamu merasa bersalah karena makan ayam geprek, mungkin yang perlu diubah bukan menunya, tapi cara kamu memandang makanan.
    Makan bukan dosa. Tubuhmu bukan tempat hukuman. Ia adalah rumah yang layak diberi cinta termasuk lewat rendang atau bakso sesekali.

 

Heartliner makan sehat itu penting. Tapi makan dengan damai jauh lebih penting. Jangan biarkan tren membuatmu lupa bahwa tubuhmu adalah sahabat, bukan musuh.

Karena pada akhirnya, makanan terbaik adalah yang membuatmu kenyang, tenang, dan tetap bisa tersenyum.

 

(Yohandi Van Houten)

 

🎙️ Radio Heartline Lampung 91.7 FM — Inspirasi Setiap Hari! 🌟

 

Siap untuk mengubah rutinitas Anda jadi lebih bermakna?

Radio Heartline hadir melalui program talkshow yang sarat makna: **cerita inspiratif, tips praktis, dan perspektif segar** untuk menguatkan harimu.

Kami percaya, insight yang tepat mampu menyalakan optimisme dan membuka jalan menuju masa depan gemilang.

 

📻 **Dengarkan sekarang di Frekuensi 91.7 FM** atau…

 

🌐 **Streaming langsung di website kami:

👉 [Klik di sini]

 

📱 Ingin selalu terhubung?

 

Unduh aplikasi **JALUR HATI** di App Store dan Google Play.

 

Ikuti kami di media sosial:

📸 Instagram: @heartline917fmlampung

🎵 TikTok: @heartline91.7fmlampung

 

✨ Bersama Heartline Lampung, setiap hari bisa penuh makna dan harapan. Ayo jadi bagian dari perjalanan ini!

Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: