Steven Jansen Pertanyakan Komitmen Dinas Pendidikan Tangerang Selatan Soal Guru Agama Kristen di Sekolah Negeri

Steven Jansen, anggota DPRD Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Radio Tangerang Heartline FM — Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Komisi 2 DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan Dinas Pendidikan pada Rabu (11/12), anggota DPRD Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Steven Jansen mempertanyakan progres pengadaan guru Agama Kristen untuk SD dan SMP negeri.
ADVERTISEMENT




Steven mengungkapkan bahwa berdasarkan kunjungan yang telah dilakukan, hingga saat ini belum ada guru Agama Kristen di sekolah negeri. Jika pun ada, mereka berasal dari bantuan pihak gereja atau tokoh-tokoh Kristen dengan pembiayaan mandiri. Akibatnya, siswa beragama Kristen kerap kali berada di luar kelas saat pelajaran agama berlangsung, atau bahkan bergabung di kelas agama lain.

Kepala Dinas Pendidikan Tangsel, Deden Deni

“Kondisi ini jelas tidak ideal. Mengacu pada Pasal 29 UUD 1945, setiap warga negara memiliki hak kebebasan untuk memeluk agama sesuai kepercayaannya. Hak ini harus diwujudkan, termasuk dalam pendidikan agama di sekolah negeri,” ujar Steven dalam forum tersebut.
ADVERTISEMENT





Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Tangsel, Deden Deni, menjelaskan bahwa guru Agama Kristen sebenarnya sudah tersedia di Kementerian Agama (Kemenag). Namun, proses pengadaannya masih menunggu surat permohonan resmi dari sekolah masing-masing.

“Kami sudah berkoordinasi, dan guru agamanya sudah ada di Kemenag. Kami hanya tinggal menunggu surat dari pihak sekolah. Kami berjanji di semester dua tahun ajaran ini, proses ini sudah akan berjalan,” ungkap Deden.
ADVERTISEMENT




Steven menegaskan bahwa pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini. “Kita harus memastikan bahwa hak siswa untuk belajar agama sesuai keyakinan mereka terpenuhi. Tidak boleh ada lagi siswa yang kehilangan haknya karena ketidaksiapan sistem,” pungkasnya.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi awal dari penyelesaian permasalahan pendidikan agama di Tangsel, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjunjung tinggi nilai keberagaman dan keadilan.