“Hindari Virusnya, bukan Vaksinnya,”
Heartline Coffee Morning Hari Senin (23/1) menghadirkan Dr. Kristoforus Hendra Djaya, seorang Vaccinologist yang membongkar berbagai hoaks dan logika palsu sehingga banyak orang di Indonesia yang enggan untuk divaksin. Hoaks seputar vaksin ini cukup berbahaya karena beredar dengan luas di social media dan dipercaya oleh masyarakat luas. Survei terakhir ditemukan 54% orang berkeyakinan bahwa vaksin tidak aman atau ada efek sampingnya yang belum kelihatan sekarang; 27% yakin Vaksin tidak efektif melawan Covid; 23,8% beranggapan dirinya tidak membutuhkan vaksin tersebut karena merasa badannya sehat; 17,3% beranggapan vaksin tidak digratiskan sehingga mereka tidak mau bayar; 10,4% yakin vaksin tidak halal; 5,9% menganggap dirinya tidak perlu divaksin, karena ada banyak orang akan mendapat vaksin. Ada juga yang beranggapan adanya persekongkolan perusahaan farmasi pembuat vaksin sehingga tidak mau masuk dalam konspirasi tersebut.
Dr. Kristo dalam program Prime Time ini menjawab berbagai Hoaks seperti “Vaksin Covid-19 Mengandung Logam Berat Etil Merkuri dan Senjata Biologis yang Mematikan”, atau hoaks bahwa “Setelah Divaksin Lebih Mudah Terinfeksi Virus Mengakibatkan Kematian Korban Covid-19 Bertambah” dan sebagainya. Semua dijawab tuntas oleh Dr. Kristo.
Di akhir program, Dr. Kristo mengkritik masyarakat yang masih pilih-pilih mau divaksin merek apa. Beliau menyarankan untuk mengambil vaksin apa saja, sebelum malapetaka datang. Dr. Kristo menceritakan pengalamannya di sebuah rumah sakit, dimana ada seorang perawatnya yang terkena covid karena belum sempat divaksin karena sedang hamil. Perawat tersebut akhirnya meninggal dunia. Menurut Dr. Kristo, manfaat vaksin jauh lebih besar daripada mudaratnya, jadi jangan pilih-pilih vaksin. Ambil segera apa saja yang tersedia. “Jauhi Virusnya, Bukan Vaksinnya,” itu pesan Dr. Kristo kepada semua pendengar!
Dengarkan selengkapnya:
[soundcloud id=’1111111120′ comments=’true’ mini=’false’]