Material Batu Kapur Tebing Uluwatu Jatuh Ke Laut Viral: Begini Penjelasan Dinas Pupr Badung Dan Permintaan Bendesa Adat Pecatu
Radio Bali Heartline FM – Pembangunan jalan inspeksi dalam penataan keretakan tebing di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali belakangan ini viral di media sosial.
Sebab dalam pengerjaannya memicu runtuhan atau longsornya batu kapur ke laut. Hal ini pun tentunya dapat memberikan dampak negatif terhadap ekosistem di dalamnya. Sehingga Dinas PUPR Badung diminta melakukan evaluasi.
Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta saat dikonfirmasi pun tidak menampik hal tersebut.
Ia menilai pengerjaan proyek menyebabkan pencemaran air laut dan perlu menjadi perhatian serius dari instansi terkait.
Ia pun mengaku menerima banyak keluhan terkait adanya longsor batu kapur, khususnya dari wisatawan yang terganggu melakukan olahraga surfing.
Atas adanya hal tersebut, Sumerta mendorong instansi terkait, yaitu Dinas PUPR Badung dapat melakukan evaluasi dan pengawasan teknis yang lebih ketat.
Hal ini untuk meminimalisir dampak lingkungan yang timbul akibat proyek tersebut.
“Saya minta tim teknis dari PUPR dapat melakukan evaluasi dan pengawasan lebih ketat. Sehingga tidak ada deburan pembuangan material ke laut, sebab hal ini cukup menggangu dan menimbulkan keluhan. Di Pecatu ini banyak tempat tempat wisatawan yang melakukan surfing, sehingga pencemaran ini cukup mengganggu,” jelas Sumerta, Senin (2/8).
Menurutnya, pembangunan jalan inspeksi sejatinya tidak menjadi masalah selama digunakan sesuai peruntukannya.
Ia juga menegaskan tidak ada kepentingan komersial dalam proyek tersebut.
Desa adat tetap berkomitmen untuk menjaga kesucian dan kelestarian alam Uluwatu, serta tidak akan mengeksploitasi kawasan ini demi keuntungan ekonomi.
Sumber: Bali Express
Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: