Pariwisata Bali Terlalu Bebas, Perlu Seleksi Wisatawan
Radio Bali Heartline FM – Guru Besar Ilmu Pariwisata Berbasis Lingkungan Universitas Udayana, Prof. Dr. I Nyoman Sunarta, M.Si., menyoroti kondisi pariwisata Bali yang dinilainya terlalu terbuka bagi semua jenis wisatawan tanpa seleksi yang ketat.
“Kalau sudah ada penembakan, artinya keamanan kita sedang diuji. Kita membuka pintu terlalu lebar, wisatawan kelas nyamuk sampai kelas gajah pun masuk. Sulit menyeleksi siapa yang boleh dan tidak,” ujarnya, belum lama ini di Sanur, Kota Denpasar.
Prof. Sunarta menekankan pentingnya keterlibatan pecalang dan masyarakat lokal dalam menjaga kualitas pariwisata Bali. Menurutnya, kualitas masyarakat lokal akan menentukan kualitas wisatawan yang datang.
“Sekarang saatnya fokus pada kualitas, bukan hanya kuantitas. Kita harus tahu pasar mana yang ingin kita tarik. Jangan asal buka pintu, tapi tidak tahu siapa yang datang,” tegasnya.
Selain itu, Prof. Sunarta juga menyoroti perbedaan kebijakan keluar masuk wisatawan. Ia menyebutkan betapa sulitnya warga Indonesia mendapatkan visa ke luar negeri, sementara wisatawan asing justru dengan mudah masuk ke Bali tanpa saringan yang memadai.
Di tengah situasi keamanan global yang semakin rawan dan meningkatnya kasus wisatawan bermasalah, Prof. Sunarta mengingatkan agar Bali tidak sekadar menjadi destinasi murah yang mudah diakses oleh wisatawan tak bertanggung jawab.
Sumber: Beritabali.com
Link: https://beritabali.com/berita/202207046409/pariwisata-bali-terlalu-bebas-perlu-seleksi-wisatawan
Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: