Pendidikan Seks: Menghadapi Tantangan Zaman dengan Pengetahuan dan Pemahaman
Radio Tangerang Heartline FM – Pendidikan seks adalah topik yang sering kali dianggap tabu dalam masyarakat, namun semakin penting di tengah meningkatnya tantangan kesehatan reproduksi di kalangan remaja. Dalam siaran “Ngobres” (Ngobrol Sehat) di radio Heartline FM Tangerang, Dr. dr. Cashtry, M. Kes, M. Ked menjelaskan mengapa pendidikan seks diperlukan untuk membantu remaja memahami tubuh mereka, menjaga kesehatan fisik dan emosional, serta mencegah risiko kesehatan yang dapat muncul.
Dr. Cashtry menekankan bahwa pendidikan seks bukan hanya memberikan informasi dasar mengenai organ reproduksi, tetapi juga membekali remaja dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi secara menyeluruh. Banyak remaja yang tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang infeksi menular seksual (IMS) dan risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Tanpa pengetahuan yang akurat, remaja cenderung membuat keputusan yang bisa berdampak negatif pada kesehatan mereka. Oleh karena itu, penting untuk memberikan informasi yang benar tentang berbagai metode kontrasepsi, serta cara melindungi diri dari IMS.
Salah satu aspek penting dari pendidikan seks adalah pencegahan kehamilan remaja. Dr. Cashtry menyampaikan bahwa remaja yang mendapatkan informasi tentang kontrasepsi lebih mungkin untuk menggunakan metode perlindungan yang sesuai, sehingga mengurangi risiko kehamilan yang tidak direncanakan. Keterbukaan komunikasi antara orang tua dan anak menjadi sangat penting dalam hal ini. Orang tua perlu memberikan dukungan dan informasi yang tepat kepada anak-anak mereka agar mereka merasa nyaman untuk berdiskusi tentang topik ini. Pendidikan seks juga harus dilakukan di sekolah dengan pendekatan yang sesuai. Dr. Cashtry menggarisbawahi bahwa sekolah merupakan tempat yang ideal untuk menyampaikan pendidikan seks yang sistematis dan ilmiah. Melalui kurikulum yang terencana dengan baik, remaja dapat memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kesehatan reproduksi. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa guru yang mengajar memiliki pemahaman yang baik tentang topik ini. Lebih dari sekadar pengetahuan, pendidikan seks memberikan remaja keterampilan untuk melindungi diri mereka dari kekerasan seksual. Dr. Cashtry menjelaskan bahwa pendidikan ini dapat membantu remaja memahami konsep batasan, mengenali tanda-tanda kekerasan, dan mengetahui cara melindungi diri dari pelecehan.
Dengan memahami hak-hak mereka dan pentingnya persetujuan, remaja lebih mampu menolak tekanan dari pasangan atau lingkungan yang mungkin membahayakan kesehatan mereka. Stigma yang sering menyertai pendidikan seks juga menjadi tantangan tersendiri. Dalam diskusi tersebut, Dr. Cashtry menyoroti bahwa stigma ini dapat menghambat upaya memberikan pendidikan yang benar kepada remaja. Oleh karena itu, perlu ada upaya bersama antara keluarga, sekolah, dan pemerintah untuk menghilangkan stigma dan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya kesehatan reproduksi. Di tingkat masyarakat, peran pemerintah sangat penting dalam mendukung pendidikan seks. Kebijakan yang mendukung pendidikan seks di sekolah, serta penyuluhan kesehatan reproduksi di komunitas, akan memperluas jangkauan informasi yang benar dan akurat. Dr. Cashtry menekankan perlunya kerjasama antara berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi remaja dalam mendapatkan pendidikan seks yang berkualitas.
Sebagai kesimpulan, pendidikan seks adalah investasi yang sangat penting untuk masa depan yang lebih sehat. Dengan memberikan remaja pengetahuan dan keterampilan yang tepat, kita dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sehat secara fisik dan emosional. Siaran “Ngobres” bersama Dr. dr. Cashtry merupakan platform yang vital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan seks, serta mendorong tindakan kolektif dalam mendukung kesehatan reproduksi di kalangan remaja.
Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: