07 October 2024
Sekolah Bebas Bullying dan Intoleransi: Membangun Lingkungan yang Aman

Sekolah Bebas Bullying dan Intoleransi: Membangun Lingkungan yang Aman

Radio Tangerang Heartline FM – Dalam siaran Christian Education Talk di Heartline FM, Dra. Herning Widiyastuti, M.Si membahas isu penting mengenai sekolah bebas bullying dan intoleransi. Beliau menekankan bahwa bullying, baik secara fisik, verbal, maupun digital, dapat menghancurkan rasa percaya diri, menciptakan trauma, dan merusak lingkungan belajar yang sehat. Sementara itu, intoleransi terhadap perbedaan agama, budaya, dan keyakinan kerap menimbulkan konflik sosial di sekolah yang berpotensi memperburuk kondisi mental dan emosional para siswa. Menurut Dra. Herning, sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan inklusif, di mana setiap siswa dihargai dan diperlakukan dengan hormat, tanpa harus takut diintimidasi.
ADVERTISEMENT




Salah satu langkah penting yang diusulkan Dra. Herning adalah pengintegrasian pendidikan karakter yang menekankan empati, toleransi, dan saling menghormati ke dalam kurikulum. Anak-anak perlu diajarkan sejak dini tentang pentingnya memahami perbedaan dan menangani konflik dengan cara yang konstruktif. Ia juga menyoroti peran guru, yang harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda bullying dan memiliki keterampilan dalam menangani situasi tersebut secara bijak.
ADVERTISEMENT





Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga role model dalam menunjukkan sikap adil, peduli, dan menghormati setiap siswa tanpa memandang latar belakang mereka. Selain guru, orang tua juga memainkan peran kunci dalam mencegah bullying dan intoleransi. Dra. Herning menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam kehidupan sekolah anak-anak mereka serta menjalin komunikasi yang terbuka dengan pihak sekolah. Kolaborasi ini penting untuk mendeteksi masalah lebih awal dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional anak.
ADVERTISEMENT




Untuk membantu mengatasi bullying, sekolah juga perlu menyediakan sistem pelaporan yang aman dan rahasia, sehingga siswa yang mengalami atau menyaksikan bullying merasa nyaman melapor tanpa rasa takut. Selain itu, penghargaan terhadap perilaku positif, seperti sikap saling membantu dan mendukung teman, juga dapat memperkuat budaya saling menghormati di kalangan siswa. Dra. Herning juga menekankan pentingnya pendidikan multikultural sebagai cara untuk mencegah intoleransi. Di Indonesia yang sangat beragam, penting bagi siswa untuk belajar memahami dan merayakan perbedaan, bukan melihatnya sebagai ancaman. Pendidikan multikultural dapat membantu siswa menghargai keberagaman agama, suku, dan budaya, serta menanamkan nilai-nilai persatuan.

Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: