Anak Siaga, Lansia Bahagia
Menua adalah proses alamiah, yang tidak bisa dihindari. Doa “semoga panjang umur” menjadi doa yang populer di setiap hari jadi seseorang. Setiap orang berharap panjang usia dan menikmati hari tua dengan bahagia, bersama anak-cucu-menantu dan keluarga besar.
Masa lanjut usia atau Lansia diyakini sebagai masa-masa istirahat dari rutinitas berat yang selama ini dilakukan selama hidup. Sehingga, wajar hingga seorang lansia ingin memiliki hidup yang tenang dan bahagia di sisa umurnya bersama dengan keluarga terkasih. Sayangnya, keinginan untuk hidup bahagia dan tenang ini tidak bisa diraih oleh semua lansia. Mengapa? Dan bagaimana kita menolong mereka untuk melalui periode ini dengan sukacita?
Baca juga: Hari Tua Merdeka Temu Kangen Sahabat Senior di Tangcity Mall
Ada berbagai faktor yang akhirnya membuat beberapa lansia tidak bisa menikmati periode ini dengan bahagia :
- Keterasingan sosial dan kesepian
Peluang keterlibatan sosial lansia lebih kecil dibanding kelompok usia yang lebih muda. Di sisi lain mereka kesepian ketika ditinggalkan anak-anak mereka yang pindah ke tempat lain, teman atau pasangan meninggal, dan pensiun dari pekerjaan. - Pelecehan
Kenyataan pahit yang tak jarang dirasakan lansia adalah dilecehkan. Diperkirakan antara 9-50 persen persen orang lanjut usia telah mengalami pelecehan verbal, fisik, dan finansial.
Mereka diabaikan keluarga dan kerabat, bahkan dalam beberapa kasus tertentu membuat keadaan semakin memburuk. - Kerawanan finansial
Lansia yang telah pensiun dari pekerjaannya hidup dengan pendapatan tetap, sementara biaya hidup terus meningkat akan menimbulkan batasan finansial. Selain itu, jika mereka mengalami masalah kesehatan, ada biaya medis tambahan yang membuatnya menjadi lebih sulit. - Kesehatan fisik dan mental
Penuaan mempengaruhi tubuh karena melemahkan otot, tulang, pendengaran, dan penglihatan, serta mobilitas. Sekitar 92 persen lansia menderita sedikitnya satu penyakit kronis dan 77 persen menderita dua penyakit kronis, termasuk jantung, stroke, diabetes dan kanker.
Selain itu, masalah kesehatan mental mempengaruhi lansia termasuk Alzheimer, demensia, dan depresi. Sekitar 47,5 juta orang di dunia menderita demensia dan diperkirakan meningkat tiga kali lipat pada 2050. Menurut WHO, lebih dari 15 persen orang berusia 60 menderita gangguan mental. - Malnutrisi
Malnutrisi pada lansia di atas usia 65 tahun, sering tidak terdiagnosis. Padahal malnutrisi dapat menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh dan kelemahan otot. Penyebab malnutrisi dari depresi, pembatasan diet, masalah kesehatan lainnya dan alkohol.
Bagaimana mendampingi lansia melewati periode ini?
Heartliners bisa menyaksikan uraian selengkapnya di Youtube Channel Heartline Network Bersama Narasumber Linawati Willyarto, CCP, CBC, Art & Visual Therapy Practitioner.
Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: