Sembilan Siswa SMAK PENABUR Jakarta Penerima BIM Mendapatkan Pesan Ini dari Pj Gubernur DKI Jakarta
Sembilan siswa SMAK PENABUR Jakarta termasuk dalam jajaran empat puluh empat siswa terbaik SMA se-DKI Jakarta TA 2022-2023 yang menerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Tiga puluh empat siswa diantaranya hadir memenuhi undangan audiensi dari Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono di Balai Agung, Gedung Balai Kota Jakarta (10/7), didampingi Kepala Sekolah serta orang tua.
Penerima BIM yang merupakan siswa SMAK PENABUR Jakarta dari provinsi DKI Jakarta adalah :
- Mattheus Bryan Djahtranto, siswa SMAK 1 PENABUR diterima di University of Toronto, Kanada.
- Jonathan Randall Bunjamin, siswa SMAK 1 PENABUR diterima di University of British Columbia, Kanada.
- Ferdinand, siswa SMAK 1 PENABUR diterima di University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat.
- Berwyn, siswa SMAK 1 PENABUR diterima di University of Stanford, Amerika Serikat.
- Kenji Gunawan, siswa SMAK 1 PENABUR diterima di University of California, Amerika Serikat.
- Nicholas Nevin Tan, siswa SMAK 1 PENABUR diterima di Yale University, Amerika Serikat.
- Abraham Abednego Lincoln, siswa SMAK 1 PENABUR diterima di Nanyang Technological University, Singapura.
- Michael Evan Djunaidi, siswa SMAK 1 PENABUR diterima di University of New South Wales, Australia.
- Janice, siswa SMAK 7 PENABUR diterima di Nanyang Technological University, Singapura.
Beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini ada di bawah naungan Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). Diberikan kepada siswa berprestasi jenjang SMA yang memiliki cita-cita melanjutkan kuliah di luar negeri, penerima BIM TA 2022-2023 merupakan angkatan yang kedua.
“Saya cukup kaget ketika pertama kali mengetahui mendapat beasiswa. Saya tidak mengira karena yang mendaftar lumayan banyak dan seleksinya ketat. Saya sangat bersyukur sekali bisa mendapatkan beasiswa ini.” ujar Janice.
Janice berbagi cerita bahwa sejak kelas sebelas Ia sudah mempersiapkan diri dan terus berlanjut hingga pengumuman di akhir kelas dua belas. Jadi, setelah mendapatkan tawaran dari universitas tujuannya, Janice mendaftarkan diri ke pihak penyelenggara BIM. Kabar bahagia diterima Janice antara Mei-Juli 2023 bahwa Ia lolos seleksi beasiswa tersebut.
Bagi teman-teman yang memiliki cita-cita berkuliah di luar negeri dengan beasiswa, Kenji mengingatkan beberapa hal penting yang harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Aktif berorganisasi, mengikuti berbagai lomba, dan mencetak prestasi contohnya. “Intinya, kita harus memiliki aktivitas lain yang bisa menjadi tambahan, di samping nilai sekolah. Supaya kita bisa dilihat sebagai siswa yang memiliki karakter dan pengalaman selain bidang akademik saja.” jelas Kenji.
Kenji menambahkan, di samping nilai akademik, syarat lain agar dapat diterima beasiswa di universitas luar negeri, seperti di Amerika Serikat adalah prestasi dan aktivitas selama bersekolah sejak kelas sembilan sampai dua belas. “Hal ini dikarenakan di luar negeri masa waktu belajar di SMA itu empat tahun. Keaktifan kita di sekolah dapat membuat universitas mengenal kita sebagai pribadi yang seperti apa.” tuturnya.
Dalam proses seleksi BIM, Kenji melengkapi berbagai persyaratan yang diminta, mulai dari esai, rapor dalam bentuk transkrip akademik, dan surat rekomendasi dari guru Bimbingan Konseling (BK) sekolah.
“Saat ini saya mempersiapkan berbagai hal mulai dari Visa, memenuhi ketentuan universitas seperti vaksinasi tambahan dan screening tuberculosis, dan berbagai hal lainnya yang melibatkan pemberi beasiswa.” cerita Kenji mengenai persiapannya menuju bangku kuliah. Ia berkomitmen untuk terus belajar dengan rajin, berprestasi, dan tetap aktif mengikuti berbagai kegiatan maupun organisasi ketika berkuliah kelak.
Kenji, Janice, dan siswa SMAK PENABUR Jakarta penerima BIM lainnya merupakan siswa yang unggul di kelas, aktif berorganisasi, serta berprestasi di berbagai olimpiade nasional maupun internasional, seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), International Economics Olympiad (IEO), International Physics Olympiad (IPhO), dan masih banyak lagi.
Heru, yang juga pernah berkuliah di luar negeri, memotivasi para penerima BIM untuk menularkan semangat kepada teman-teman mereka, “Harapannya agar anak-anak sekolah di luar sana dapat terpacu untuk berprestasi, terkhusus bagi mereka yang bersekolah di DKI Jakarta.” tutur Heru.
“Saya titip bawa nama harum Indonesia serta Jakarta. Semoga kembali kesini dan dapat membangun kota ini.” pesan Heru menutup audiensi.
Selain kesembilan siswa dari provinsi DKI Jakarta, satu siswa SMAK PENABUR Gading Serpong dari provinsi Banten, Karen Rianika Tanuwijaya, juga menerima BIM. Karen akan melanjutkan studinya di Boston University, Amerika Serikat.
Ikuti media sosial Radio Heartline FM Tangerang: